Sunday, 14 January 2018

Melumasi rantai pakai oli gardan biar longdrain

Halo semuanya, kali ini saya akan berbagi pengalaman lagi nih selama menggunakan oli gardan untuk melumasi rantai si MX. Sebelumnya saya pakai pelumas yang khusus untuk melumasi rantai atau yang sering kita kenal dengan nama chainlube. Chainlube yang saya gunakan adalah Z1R, sedikit review chainlube ini buat sehari hari lumayanlah, nggak cepat mengering, gak muncrat ke velg, Cuma kurang tahan jika digunakan untuk jarak di atas 20 km karena rantai mulai rada berisik.

Oh ia, oli garden yang saya gunakan mempunyai spesifikasi SAE 90, GL-5 dan untuk spek segitu sanagt kental, yaialah oli gardan gituloh, hehe.. Oli ini memiliki isi 1liter dengan harga yang enteng dikantong yaitu 35 ribu aja di bengkel langganan saya beli oli meditran sx, dan oli pertamina fastron techno. Kalau penasaran review kedua oli tersebut, bisa klik disini untuk oli meditran sx dan klik disini untuk oli pertamina fastron techno.

Back to topic, untuk mencoba impresi oli garden ini, langkah yang harus saya lakukan adalah dengan membersihkan rantai menggunakan bensin plus kuas biar rantai makin bersih. Setelah selesai putar ban atau mengelap rantai agar lebih bersih dan oli lebih kuat menempel. Saatnya tuang oli ke rantai sambil memutar roda agar oli merata. Bersihin rantai udah, melumasi rantai udah, tinggal gas keliling kota dan bagaimana impresinya?
-Suara rantai jadi lebih senyap,
-Tidak mudah muncrat kemana-mana,
-Ini yang paling penting karena setelah saya pakai -+ 50 km, rantai masih senyap dan tarikan motor tidak menurun, kira-kira ketahanannya 3 kali lipat dari oli rantai yang sebelumnya saya gunakan, istilah teman-teman di grup sih ini namanya LONGDRAIN hehe…


Nah, bagaimana? Mau “sesat” kayak saya pake oli gardan buat rantai? Silahkan aja ntar anda juga bakalan susah mau pakai chainlube lagi karena bakalan puas kalau udah “sesat”. Ok, sekian untuk impresi saya kali ini, semoga membantu anda dalam merawat si kuda besi, sekian dan terima kasih.

Wednesday, 13 December 2017

Review pemakaian ban FDR Sport XR EVO selama 8.000 km

  Untuk kali ini saya akan me-review ban dari FDR yaitu FDR Sport XR EVO yang saya pasang di motor saya pada km 53.570,9-62.300,9=8.730 km dari bulan Januari 2017-Desember 2017 lumayan pendek ya untuk pemakaian selama setahun . Untuk ban depan menggunakan ban ukuran 80/80-17 dengan harga kalau tidak salah 280 ribu, dan untuk ban belakang saya menggunakan ukuran 100/80-17 dengan harga 336 ribu, 2 buah pentil seharga 10 ribu jadi total  626 ribu.
  Untuk harian, ban ini memang cocok digunakan karena memiliki ulir yang cukup banyak jadi tidak gampang selip ketika hujan, ingat tidak gampang selip, dan tidak selip ketika kondisi jalan kering meski digunakan cornering sampai footstep kena aspal tapi, tergantung ayunan suspensi juga kalau ayunan suspensi terlalu “main” bisa dipastikan ban akan selip tapi, jika ayunan suspensi keras maka ban lebih lengket juga ke aspal seperti yang telah saya terapkan terhadap motor saya dengan mengganti shock belakangnya menggunakan shock YSS klik disini.
  Sampai sekarang ban ini masih tebal, mungkin masih setengah dari ketebalan waktu masih baru jadi bisa dikatakan ban ini lumayan awet. Tapi ban ini memiliki kekurangan yaitu, susah melewati jalan yang berlumpur, misalnya saja ketika saya melewati jalan berlumpur nan menanak dikarenakan adanya proses pelebaran jalan yang mengharuskan tanah disekitar jalan harus dikeruk. Kemudian jarak main rem jadi lebih jauh karena ban lebih tinggi dan lebih lebar dari sebelumnya yaitu dari ukuran 90/80-17 tapi, karena ban ini lebar jadi ketika motor melaju kencang, motor lebih stabil, cuma jadi kurang lincah kalau mau selap-selip dikemacetan.

  Dari semua kelebihan dan kekurangan ban tersebut, saya sudah merasa puas jadi, dengan adanya artikel ini bisa menjadi referensi bagi anda jika ingin mengganti ban baru, sekian dan terima kasih.

Wednesday, 11 October 2017

M-1 Sealant, cairan ajaib anti ranjau paku

Apa kabar brosist? Semoga sehat dan bisa sampai di tujuan dengan selamat.
Brosist pasti pernah punya masalah pada motor tunggangan brosist, misalnya saja bannya. Ban motor kalau sudah bermasalah kita sebagai pengendara pasti was-was contoh pertama, jika ban sudah botak kita ragu saat berkendara tahu2 nanti  ban meledak. Kedua, ban bocor karena kena ranjau paku apalagi kalau kena ranjau paku pas di tempat sepi, iiii..ngeriii.
 Nah, untuk mengatasi masalah ban motor bocor gara-gara ranjau paku di jalan dan sedang berada di daerah sepi jika sedang dalam perjalanan jauh alias touring, saya punya beberapa tips untuk ban tubeless:
1. Selalu bawah pompa ban, yang minimalis saja tidak usah yang besar agar bisa menghemat tempat.
2.Tools untuk tambal ban.

 Untuk mengantisipasi ban motor anda bocor gara-gara ranjau paku, anda bisa menggunakan cairan anti ranjau paku. Cairan anti ranjau paku adalah cairan lem yang berfungsi untuk menutup lubang bekas ranjau paku, so ban motor tidak kempes lagi.
Seperti ban motor saya yang baru saja kena ranjau paku, iseng gak ada kerjaan saya cek ban aja siapa tahu ada harta karun, dan memang ada sebuah paku sepanjang 3 cm menancap di ban belakang siMX. Kalau dibiarin pakau bakal semakin masuk kedalam ban dan merusak velg juga, jadi saya putuskan untuk beli cairan anti ranjau paku, sekalian beli 2 buat ban depan dan belakang.
Setelah dapat, langsung pulang kerumah dan memasukkan cairan seharga 40.000 untuk 1 botol 350 ml ini. Untuk membuka seal pentil ban kita harus membutuhkan alatnya, jika tidak punya  bisa menggunakan jarum yang tebal atau batang besi lain yang muat untuk melepas sealnya. Pertama keluarkan angin dari dalam ban agar lebih mudah melepas, setelah itu kocok cairan anti ranjau paku, kemudian potong ujung botol dan lepas penutup botol, pasang selangnya lalu masukkan semua cairan kedalam ban. Ingat cairan ini hanya bisa digunakan untuk ban tubeless alias tanpa ban dalam.
Untuk reviewnya, cairan ini langsung menutup lubang bekas paku menancap, tapi masih ada sedikit suara gelembung keluar, apa mungkin karena cairan yang saya beli belum cukup untuk ban belakang atau kenapa ya? Padahal lubangnya kecil, dan langsung saya arahakan ke bawah letak lubangnnya.

Itu saja dari saya…terima kasih…


oli sesat: Oli Meditran SX di New Jupter MX 2011

Halo agan-agan, apa kabar? Semoga agan-agan sampai di tujuan dengan selamat. Untuk melanjutkan edisi nyobain oli sesat, sebelumnya saya menggunakan Pertamina Fastron Techno klik disini dan di artikel kali ini saya akan mereview singkat oli Diesel Meditran SX denga spesifikasi 15w-40 alias oli kental ini.
  Oli ini saya tebus di Pertamina langganan saya dengan harga Rp.47.000, hmmm…itu kemahalan atau memang wajar ya harga segitu??. Sebelum saya ganti dengan oli yang ini, saya akan mereview sedikit selama saya menggunakan Pertamina Fastron Techno. Untuk penggunaan kurang lebih selama 1000 km yang saya rasakan yaitu, tarikan enteng baik itu dari gigi 1 sampai gigi 5, dan suara mesin jadi lebih halus.


Baiklah untuk mengetahui performa oli ini saya mengganti oli PFT di km on Speedometer 58.606,2 menggunakan oli PMSX, dan berikut reviewnya:
Performa dan Akselerasi
Untuk akselesari pas awal-awal menurut saya agak berat, tapi setelah menempuh jarak sekitar 200 km tarikan motor mulai enak dan juga performanya lumayan apalagi jika dipakai ngebut di tanjakan, dan lurusan gak ada ngemposnya walau cuma mentok 60 km doang. Untuk akselerasi setiap gigi juga dapat jambakannya, ini yang saya suka ketika masukin gigi serasa ada tenaga besar yang ingin keluar.
Kalau untuk top speed saya tidak pernah nyobah karena sayang sama si MX, amit-amit nanti rusak lagi karena motor udah lumayan tua alias 6 tahun dan si MX juga bukan motor saya tapi motor abang saya yang ditinggal Melaut, tapi untuk mencapai 60 km/jam lumayan cepat:
Gigi 1=20 km/jam
Gigi 2=40 km/jam
Gigi 3=45 km/jam
Gigi 4=55 km/jam
Gigi 5=60 km/jam
Vibrasi
Vibrasi/ Getaran mesin si MX sedikit berkurang terutama saat dibawa pada kecepatan 60 km/jam di gigi 5 karena oli termasuk kental, cuma karena klepnya agak bermasalah jadi masih ada suara ngelitik.
Keiritan
Untuk keiritan kayaknya agak boros 2-3 km/ liter, walau begitu tidak masalah buat saya yang penting si MX tidak sampai boros 10 km/ liter soalnya saya masih sekolah hehhe…


Untuk kedepannya saya bakal ganti mungkin menggunakan oli Meditran SX Bio yang spesifikasinya lebih tinggi dari PMSX, atau kalau nggak dapat ya nyoba oli sesat yang lain.

Tuesday, 22 August 2017

Pasang Shock YSS di New Jupiter MX? Kuy lah!

   Apa kabar? Semoga kita semua sampai di tujuan dengan selamat amin.
Bagi MX Rider bukan cuma sekedar mitos kalau monoshock Jupiter mx mudah ambles, ya kan? Hal ini juga saya alami terutama ketika boncengan/ membawa beban berlebih, redaman monoshocknya terlalu empuk, karena saya penasaran bagaimana penampakan kalau motor saya membawa beban berlebih, saya minta tolong kepada kedua teman saya untuk di tes redamannya, dan ternyata pas dilihat itu ayunannya lebay banget kayak besi letoy sampai-sampai saya ketawa lihat motor saya sendiri.
   Karena saya sudah tidak nyaman lagi pake monoshock ori si MX, jadi saya mencari shock alternative lain. Shock yang saya cari itu tentu harga murah, ya namanya juga pelajar jadi harus irit dan saya mendapat pencerahan kalau shock MX king cocok di NJMX dan MX old, harganya 400 ribuan, lebih tinggi 1 cm dari ori NJMX nah ini yang saya cari karena kalau saya lewat di gang perumahan itu biasa banyak polisi tidur yang tinggi banget, bukannya agak pendek terus atasnya rata tapi polisi tidurnya tinggi udah gitu bentuk segitiga lagi, saya curiga yang buat tidak punya izin untuk bikin polisi tidur.
Tapi, ketertarikan saya sirna ketika tahu bahwa shock MX King ternyata juga agak lemes jadi cari yang lain, dan akhirnya saya nemu di Mbah GOOGLE kalau shock YSS itu bagus buat mx, shocknya keras, bisa untuk MX King, NJMX, dan MX old, harganya tergantung tipenya. Kuy lah kalau kayak gitu langsung hunting ke bengkel tapi nanya ke mekanik bengkel dulu di FB dan kebetulan ada, cuma tinggal satu pula, wah keberuntungan masih berpihak ke saya.



Besoknya sepulang sekolah saya langsung menuju bengkel tersebut walau agak jauh sekitar 16 km dari rumah, yang penting bisa memuaskan rasa penarasan saya. Sampai di bengkel saya langsung nyari si mekanik dan nanya shock MX YSS yang kemarin lalu dia langsung ngambil. Bentuknya sesuai foto, harganya juga, ada stikernya lagi tapi masih nawar cuma turun 5.000 doang, tapi nggak apa-apalah harga 495 ribu saya tawar jadi 490 ribu belum termasuk pemasangannya, kalau sama pemasangannya harus nambah 25 ribu lagi tapi saya langsung pulang aja karena udah lapar mungkin besok saja pemasangannya di bengkel kepercayaan saya.
Pemasangan shock ini harus buka kap samping kiri-kanan dan spakbor kolong supaya lebih mudah. Setelah sekitar 10 menit akhirnya shock berhasil terpasang, bayar ongkos 20 ribu trus tancap gas kerumah dan siap-siap ke kampung buat tes nih shock.

Impresinya bagaimana?
1.)Shock ini tipe saya banget sumpah walau gak ada keterangan kalau shock ini tipe Z atau apalah 
     itu, shock idaman ini lumayan keras.
2.)Enak buat cornering sampai miring-miring motor nggak selip nggak kayak yang ori miring dikit 
    udah selip aja.
3.)Rantai nggak kendor kenceng lagi karena redaman stabil.
4.) Tinggi motor naik 1 cm jadi pas motor di standar 2 harus dialasi papan biar tidak neplak ke tanah.
5.)Dipakai boncengan motor nggak amblas lagi.
6.)Handling jadi lebih gampang.
7.)Melewati polisi tidur motor tidak keseret lagi.
8.)Hantam lubang di jalan juga biasa aja.
9.)Posis berkendara agak berbeda walau tidak terlalu siknifikan.


Overall saya puas dengan shock ini, harganya  menurut saya sesuailah dengan apa yang saya rasakan…

Btw, kondisi shock orinya juga udah bocor sejak saya baru megang ini motor sekitar 2 tahun yang lalu..

Thursday, 20 July 2017

Bohlam Philips M5 (Nok 1) recommended buat motor bebek

   Kali ini saya akan mereview tentang bohlam merek Philips M5 dengan spesifikasi 12v 35/35w model nok 1 atau 1 kaki. Berhubung karena bohlam yang di ada di motor saya yaitu New Jupiter MX sudah agak redup, nggak focus, dan jarak lampu jauh sama lampu dekat aja nggak ada bedanya jadi pengendara lain yang datang dari arah berlawanan akan silau walau batoknya sudah saya stel paling rendah ke tanah.
Untuk harga bohlam Philips ini saya tebus dengan harga 25.000, walau sebenarnya saya nyari bohlam merek osram tapi nggak ada jadi bohlam Philips ini saja.


 Pertama buka dulu batok lampu, kedua lepas soket lampu dan lepas bohlam lama kemudian pasang bohlam baru lalu pasang kembali batok lampu dan jangan lupa baut-bautnya.
Waktu saya pasang bohlam Philips ini, lampu jauh sama lampu dekatnya ketukar, jadi otomatis kabel lampunya juga harus saya tukar, begitu juga dengan kabel indicator lampu jauhnya. Setelah semua perkara sudah teratasi saatnya uji lampu ini, dan ternyata lampu ini focus, lebih terang dari bohlam sebelumnya dan tentu saja saya puas dengan bohlam ini ketika berkendara di malam hari..
Lampu jauh Bohlam Philips M5

Lampu dekat Bohlam Philips M5
Lampu jauh sama lampu dekat seperti tidak ada bedanya karena posisi mengambil gambar berbeda..


Monday, 19 June 2017

(Aliran sesat) Nyobain oli mobil Pertamina Fastron Techno hijau di motor New Jupiter MX

Halo agan-agan semua, apa kabar? Semoga agan-agan sekalian tiba di tujuan dengan selamat, amin. Bagi semua pemilik motor tentunya harus menjaga performa motornya misalnya saja rajin mengganti oli. Oli merupakan piranti paling fatal bagi mesin karena memiliki peran untuk melumasi mesin dan menjaga temperatur mesin. Untuk memilih oli ya tentu saja harus yang sesuai dengan peruntuhannya, misalnya oli motor untuk motor, dan oli mobil untuk mobil. Tapi bagaimana jika oli mobil digunakan untuk melumasi mesin motor? Pertanyaan ini juga membuat saya bingung ketika saya menemukan postingan di grup FB dan juga search di mbah Google tentang oli yang bagus untuk motor. Secara, mesin mobilkan hanya berputar maksimal di RPM 7.000 sedangkan motor bisa sampai RPM 13.000, cuma mesin mobilkan memiliki panas yang tinggi( 4 silinder) sedangkan motor ya biasa-biasa saja (1 silinder) jadi menurut saya pasti bisa lah.
Karena penasaran saya memutuskan untuk mencari oli mobil dan saringan oli karena oli dalam motor saya sudah menempuh jarak sekitar 1.300 km lebih karena mesin udah kasar, mudah overheat, sudah berkurang jadi saya tambah sekitar 30 ml, dan saringan oli juga sudah waktunya ganti karena terakhir ganti bulan 8 dan sekarang udah bulan 5 jadi sudah 9 bulan, anggaplah 3 bulan*1.500 km=4.500 km. Saya tidak selalu patok setiap berapa km saya harus ganti oli, tergantung keadaan motor apakah masih enak digunakan, mood untuk ganti oli, dan terutama duit, wkwkwk. Oli yang saya incar adalah pertamina Fastron diesel, oli ini “katanya” memiliki performa yang baik ketika mesin panas tapi lemot ketika masih dingin karena spesifikasinya 15w-40 alias kental cocok buat saya yang kadang touring ketika hari sabtu dan minggu. Pertama saya cari di bengkel mobil yang 1 tidak ada, di bengkel 2 tidak ada, bahkan di SPBU Pertamina juga tidak ada, yang ada Cuma Pertamina Fastron Techno.Hmmm, Pertamina Fastron Techno SAE 10-40 SN ini “katanya” juga bagus, enak pas dingin tapi performa motor jadi lemot jika sudah panas tapi kualitasnya 2x lebih tinggi dari oli motor biasa. Tidak apa-apalah sekalian review bagaimana impresinya, btw harga Rp.75.000 sekalian mampir di bengkel motor beli saringan oli buat New Jupiter MX saya dengan Harga Rp.15.000(kw).


Setelah semua yang dibutuhkan terkumpul, saya pulang kerumah lalu diamkan motor sampai pagi agar semua oli dalam mesin dapat keluar semua ketika dikuras.
Esok harinya saya kuras sampai tetes terakhir menggunakan kunci pas ukuran 19 lalu buka tutup saringan oli menggunakan kunci T 8.



Ada kode 3C1, mungkin cocok untuk old vixion nih...

OLI diatas belum dikurangi 30 ml, 

Saatnya masukin oli baru dan pasang saringan oli baru lalu panaskan sekitar 1 menit agar melumasi seluruh mesin sebelum digunakan. Setelah panas langsung saya pakai dan berikut impresinya:
1.Perpindahan gigi mudah dilakukan baik itu menambah gigi dan mengurangi gigi.
2.Akselerasi meningkat baik dari gigi 1 sampai gigi 5 terus ngisi, berbeda ketika selama menggunakan oli Pertamina Enduro 4T racing yang Cuma ngejambak sampai gigi 3 seterusnya rada ngempos.
3.Getaran mesin berkurang banyak jika dibandingkan oli sebelumnya.
4.Panas mesin sedikit berkurang
 Overall oli ini enak dan langsung terasa sejak pemakaian pertama. Gimana? semoga bisa menjadi referensi buat agan-agan..next time mungkin saya review oli Petamina Fastron Diesel.....terima kasih....